top of page

Sedekah Bukan Dilihat dari Besar Kecilnya, Tapi Keikhlasannya



Menyedekahkan harta untuk orang lain yang membutuhkan adalah sebuah keutamaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berbagai ayat dan hadis banyak berbicara mengenai hal ini. Imbalan atas prbuatan berupa pahala yang amat besar di sisi Allah Swt. Selain pahala akhirat, sedekah juga akan memberikan dampak langsung di dunia ini, yakni ketenangan jiwa dan perasaan bahagia ketika bisa membantu sesama, serta dapat memperpanjang ajal.

Sedekah tidak harus menunggu menjadi kaya atau harus dengan nominal yang besar.


Cukup dengan hanya membagikan sedikit apa yang kita miliki maka itu sudah cukup, bahkan misal jika hanya sebutir kurma. Ajaran Islam memerintahkan umatnya untuk menyedekahkan hartanya untuk berbagi terhadap sesamanya. Besar kecilnya sedekah tidak terlalu penting yang paling utama adalah keikhlasannya.


Dikisahkan dalam sebuah pertemuannya dengan para sahabat, ketika itu Rasulullah menyeru umatnya untuk bersedekah, pada saat itu adalah masa-masa yang sulit. Para sahabat pun taat akan seruan tersebut. Ada menyedekahkan harta mereka sebanyak dirham dan ada juga yang menyedekahkan kurmanya.



Salah seorang sahabat bernama Abu Aqil Al-Anshari yanang besedekah kurma menemui Rasulullah. Lalu ia berkata, “Wahai Rasululllah, aku telah bekerja. Aku mendapatkan upah sebanyak dua gantang kurma. Segantang kurma untuk keluargaku dan segantang kurma lagi aku sedekahkan”. Rasulullah pun menerima sedekah Abu Aqil.


Setelah sedekah terkumpul Rasulullah membagi-bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, dengan sedekah itu, orang-orang yang kekurangan akan tercukupi kebutuhan pangannya.


Tidak lama kemudian, seorang munafik menemui Rasulullah, ia berkata, “Sesungguhnya Abdurrahman dan Asim bersedekah hanya untuk pamer kekayaan mereka. Mereka hanya menginginkan pujian darimu, ya Rasulullah.” Si munafik melanjutkan ucapannya dengan penuh sindiran, “Seberapa besar nilai segantang kurma, sungguh, Abu Aqil hanyalah ingin menunjukkan dirinya telah bersedekah.”



Kemudian, Allah Swt menurunkan ayat 79 Surat At-Taubah: (Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas atas penghinaan mereka itu, dan untuk azab yang pedih.”


Dari kisah di atas, sungguh Allah sangat membenci orang-orang yang mencela para pemberi sedekah. Allah tidak melihat besar kecilnya, tetapi keiklasannya. Dan, apabila kita melihat seseorang yang bersedekah dengan nilai yang sedikit dan seberapa janganlah kita mencibirnya, mungkin sebatas itu kemampuannya. Justru seharusnya kita iri dengan perbuatan baiknya tersebut, lalu bergegas untuk bersedekah.


Mari bersedekah dengan menyisihkan sedikit dari harta yang kita miliki untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Salurkan melalui kami.

Rekening Infak dan Sedekah:

BCA 375 302 4111

BNI 799 8383 032

CIMB Niaga Syariah 86 000 280 71 00

a.n Yayasan Dana Mustadhafin


Dana Mustadhafin


Comments


bottom of page