Kota modern seperti Jakarta ini, belum bebas dari Demam Berdarah Dengue, masih saja ada kasus yang bahkan telah menelan korban jiwa. Demam Berdarah biasanya banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, menurut data dari seluruh dunia, bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Dan WHO(World Health Organization) telah mencatat bahwa kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara adalah Indonesia, terhitung sejak 1968 sampai 2009.
Jadi Demam Berdarah Dengue(DBD) adalah masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia, apalagi penyakit ini bisa menular dengan cepat sehingga penderita bisa bertambah yang juga melingkupi berbagai daerah, belum lagi kepadatan penduduk juga merupakan faktor yang berpotensial meningkatnya penyakit DBD ini, seiring dengan mobilitas masyarakat.
Surabaya merupakan kota terpadat setelah Jakarta, dan disinilah pertama kali ditemukan Demam Berdarah Dengue, yaitu tahun 1968, orang yang terinfeksi sebanyak 58 jiwa, dan 24 orang diantaranya ini meninggal dunia, atau angka kematian adalah 41,3 %, lalu seiring dengan waktu, DBD ini pun menjangkiti daerah lain, termasuk di Jakarta.
Dana Mustadhafin pun tergerak dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Demam Berdarah Dengue dengan program Fogging, dan telah melakukan fogging di beberapa tempat se-Jabodetabek. Pada hari sabtu tanggal 18 Desember 2021, Relawan Dana Mustadhafin melakukan fogging di 4 RT sekaligus di kecamatan Pancoran, kelurahan Duren Tiga, masing-masing RT. 01, 02, 13 dan 14 pada RW 05. Sebelum fogging, korban sudah ada 1 orang yang meninggal. Semoga setelah fogging ini, lingkungan terjaga dengan baik dan bebas dari DBD, aamiin.
Apabila Anda ingin berpartisipasi dan mendukung program fogging Dana Mustadhafin dalam membasmi nyamuk demam berdarah ini, atau membutuhkan penyemprotan nyamuk di daerah Anda, ataupun mengenai informasi lebih lanjut tentang program ini, Anda dapat menghubungi CS Pelayanan Dana Mustadhafin di nomor 0813-8519-3714.
Dana Mustadhafin
Comments