top of page

Penyebab Datangnya Cobaan

Diperbarui: 31 Jan 2022



Setiap manusia pasti pernah mendapatkan cobaan hidup. Karena dengan cobaan Allah Swt hendak menguji tingkat keimanan hamba-Nya. Apakah dengan adanya cobaan tersebut akan membuat kita menjauh atau sebaliknya mendekat dan bertawakal kepada-Nya. Cobaan juga untuk membersihkan kotoran dalam dada. Allah Swt berfirman dalam banyak ayat Alquran:


Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali Imran: 154)



Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (QS. Muhammad: 31)


Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahapengampun. (QS. al-Mulk: 2)


Ibarat sekolah manusia perlu diuji untuk dapat naik kelas, tanpa cobaan manusia akan naik level. Maka sebagai muslim hendaknya kita tidak perlu gelisah ketika datang cobaan berupa musibah, dan juga tidak euforia berlebihan ketika datang hal-hal yang menyenangkan. Imam Ali as berkata: “Janganlah kamu merasa bangga dengan kekayaan dan kemakmuran; dan janganlah pula kamu bersedih dengan kefakiran dan cobaan, karena sesungguhnya emas diuji dengan api, dan orang mukmin itu diuji dengan cobaan.” (Ghurar al-Hikam, hadis ke-10394)


Dalam Nahj al-Balaghah Imam Ali mengatakan:


“Setiap kali musibah dan cobaan lebih besar, maka pahala dan ganjaran lebih banyak. Bukankah kamu mengetahui bahwasannya Allah Yang Mahasuci telah mnguji orang-orang yang terdahulu dari mulai Adam as sampai orang yang terkemudian dari dunia ini dengan batu-batu yang tidak tidak dapat melihat dan tidak pula dapat mendengar, lalu Dia mejadikan batu-batu itu sebagai rumah-Nya yang suci (Baitullah al-Haram), yang Allah menjadikannya (yakni Ka'bah) sebagai pusat peribadatan (bagi manusia)?



Akan tetapi, Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam kesempitan, Dia memerintahkan mereka beribadah dengan berbagai macam ibadah yang berat, dan Dia menguji mereka dengan berbagai macam musibah. Yang demikian itu adalah untuk menghilangkan kesombongan dari hati mereka dan menempatkan ketundukan di dalam jiwa mereka, dan supaya Allah menjadikan hal itu sebagai pintu-pintu pembukaan kepada karunia-Nya dan sebab-sebab kemudahan bagi ampunan-Nya.” (Ibnu Abil-Hadid, Syarh Nahj al-Balaghah, 13/156)



Bình luận


bottom of page