top of page

Pentingnya Komunikasi Dua Arah dengan Anak



Rasulullah ﷺ adalah seorang yang sangat penyayang terhadap anak-anak, bahkan ketika melakukan salat pun beliau tidak mau mengecewakan anak-anak kecil. Salah seorang sahabatnya bercerita: "Kami sedang bersama-sama Rasulullah Saw melaksanakan salat, tiba-tiba Husain masuk. Ketika Rasulullah ﷺ sedang melakukan sujud, cucunya Husain menunggangi punggung beliau. Rasulullah kemudian dengan hati-hati mendudukkan Husain di sampingnya…


Anas bin Malik meriwayatkan: "Rasulullah ﷺ berjalan melewati anak-anak dan mengucapkan salam. Ini adalah kebiasaan sehari-hari Rasululah ﷺ.



Menurut hadis ini Rasulullah dalam memperlakukan anak-anak kecil selalu berbicara sesuai dengan kapasitas mereka. Dalam pergaulan dan berbicara beliau selalu berusaha menyesuaikan nada pembicaraan agar mereka lebih tertarik. Hal inilah yang menjadi magnet bagi masyarakat sekitarnya. Sayidina Jafar Shadiq ra mengatakan: “Rasulullah tidak pernah berbicara dari akalnya yang paling dalam. Ia pernah mengatakan bahwa, 'Kami para nabi diutus untuk berbicara dengan manusia sesuai kemampuan mereka.’”


Anak kecil adalah manusia juga yang berbuat segala sesuatu atas dasar kehendak dan pilihan hatinya. Anak-anak tidak bisa dididik begitu saja seperti memelihara tumbuh-tumbuhan. Orang tua sebagai pendidik hanya memberikan fasilitas dan menyediakan ruang gerak yang baik sehingga si anak terdorong untuk melakukan eksplorasi atas dirinya.


Pendidik yang berhasil adalah jika mampu mengembangkan potensi si anak berdasarkan kesadaran sendiri. Sebab kalau metode pendidikan itu dipaksakan maka hasilnya sangat kontraproduktif, yaitu si anak akan menunjukkan sikap pasif, melawan, atau melakukannya dengan terpaksa.


Mendidik harus bisa merangsang minat dan potensi si anak sehingga mau menjalaninya dengan penuh kesenangan. Jadi apa yang bisa dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi si anak untuk memaksimalkan dirinya. Ada beberapa hal yang direkomendasikan bagi sang pendidik:

  • Memahami anak didik

  • Berbicaralah dengan bahasa yang mereka pahami

  • Menjalin fondasi hubungan internal yang intim

  • Menunjukkan sikap positif terhadap anak baik lewat lisan atau perbuatan

Dana Mustadhafin


Comments


bottom of page