Dua tahun pertama kehidupan seorang anak sangat bergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Ia membutuhkan orang-orang yang melindunginya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, supaya ia dapat berkembang dalam lindungan dan pelukannya. Dan sebaik-baiknya orang yang dapat memenuhi kebutuhan alami seorang anak adalah kedua orangtuanya, terutama sang ibu.
Namun perlu diperhatikan poin yang sangat penting ini, yaitu meskipun seorang anak tidak akan dapat melanjutkan hidupnya dengan tanpa adanya tempat berlindung yang dapat dipercaya namun pada saat yang sama ia harus dididik untuk independen dan percaya diri, dan ini harus sudah dimulai sejak masa ini. Dan masalah ini sangat penting dan harus menjadi bagian dari program kedua orang tua. Pada masa ini anak sudah banyak belajar tentang berbagai hal, seperti mengambil sesuatu, mengucapkan beberapa kata, duduk, merayap dengan dada, berdiri dan berjalan, meletakkan makanan ke dalam mulut, dan lain-lain.
Ketika ibu merasa anaknya telah siap untuk melakukan sesuatu dan ia ingin melakukannya maka ibu harus menyemangatinya, namun jangan mencampurinya, biarkan ia melakukannya sendiri. Jika ia tidak dapat melakukannya dengan baik, biarkan ia mencoba sehingga bisa, dan jika diperlukan ibu dapat membantu dan mengarahkannya. Namun tidak baik bila ibu menggantikan melakukannya. Sebagai contoh, jika ibu merasa anaknya ingin mengambil sendok dan meletakkan makanan ke mulutnya, ibu harus membiarkan anaknya memakan makanan sesuai dengan keinginannya, sehingga dengan begitu akan tumbuh rasa percaya diri pada diri anak. Namun, tentunya ibu boleh mengajarkan cara memegang sendok dan mengangkat makanan kepada anaknya, Jangan sampai dengan alasan supaya tidak kotor seorang ibu melarang anaknya makan sendiri.
Secara umum, seorang ibu pada setiap pekerjaan yang ingin dilakukan anaknya harus berfungsi sebagai pembimbing dan pembantu, bukan ibu sendiri yang melakukannya. Dengan cara ini seorang ibu dapat menumbuhkan sikap independen dan rasa percaya pada diri anaknya.
Baca juga: Mendidik Anak dengan Keteladanan
Perlu diingat, bahwa potensi anak berbeda-beda, dan secara perlahan-lahan potensi itu akan tumbuh namun tidak semua anak punya keadaan yang sama. Sebagian anak lebih cepat siap untuk melakukan suatu pekerjaan sementara sebagian lainnya lebih lambat. Tunggulah hingga munculnya tanda-tanda kesiapan anak, setelah itu baru Anda dorong dan bantu mereka untuk melakukan pekerjaan tersebut. Tidak boleh tergesa-gesa dalam masalah ini, dan jangan bandingkan anak Anda dengan anak-anak yang lain. Jangan sampai sebelum munculnya tanda-tanda kesiapan Anda memaksa mereka untuk melakukan suatu perbuatan, karena bisa saja disebabkan tidak memiliki kesiapan ia akan merasa lemah dan tidak mampu, dan itu akan berakibat buruk bagi perkembangan jiwanya.
Dana Mustadhafin
Komentar