Betapa banyaknya kebaikan dunia dan akhirat yang didapatkan dari bersedekah. Sedekah pun tidak hanya dalam bentuk harta semata, sedekah memiliki sudut yang lebih luas. Setiap amal baik yang kita lakukan adalah sedekah.
Jika kita bersedekah untuk memberikan bantuan kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali kepada diri sendiri, meski pun sedekah kita atas nama orang lain, seperti sedekah atas nama orang tua yang telah meninggal. Dengan bersedekah sejatinya kita telah mendapatkan pendapatan nyata, yaitu telah membuka jalan ke surga setelah kematian menjemput. Ya, kita telah membuka jalan ke surga bagi diri kita sendiri.
Baca juga Setiap Kebaikan adalah Sedekah
Demi Allah, orang yang kikir, adalah pelit kepada dirinya sendiri. Orang yang menjaga harta bendanya dengan kuat di dunia ini telah menutup pintu surga untuk dirinya sendiri. Dia sedang mempersiapkan bara api untuk dirinya sendiri. Orang yang dermawan di dunia ini akan menjadikan sifat baik ini menjelma untuknya setelah mati.
Ada beberapa hadis di dalam kitab Wasail asy-Syiah yang menunjukkan bahwa orang yang termasyhur di dunia ini akan terkenal juga di akhirat juga. Artinya, jika kita menjadi orang saleh di dunia ini dan karena itu orang-orang mengatakan bahwa kita adalah dermawan dan saleh, dia dikenal karena mencukupi kebutuhan-kebutuhan orang lain, menolong kesulitan orang lain, ringan tangan dan kedua kakinya melangkah di jalan yang benar. Dia mengetahui benar kenyataan kekayaannya yang sebenarnya, dia tidak berpikir bahwa kekayaannya adalah miliknya dan untuknya saja. Dia mencintai para tamu. Siapa pun yang mendekatinya tidak akan kembali dengan tangan kosong. Dia tidak pernah menindas siapa pun. Maka di akhirat pun ia akan dikenal karena amal kebaikannya.
Baca juga Luasnya Makna Sedekah
Imam Ja’far Shadiq a.s. berkata: “Orang yang terkenal di dunia ini akan terkenal juga di akhirat kelak.”
Artinya bahwa seseorang yang menyempurnakan kesalehan, keadilan, kedermawanannya dan lain-lain juga akan tetap memberi manfaat kepada jiwa-jiwa yang lainnya setelah kematian. Singkatnya, apa pun yang Allah berikan kepada kita, kita harus belanjakan untuk orang lain dan menjadi perantara bagi mereka. Sungguh betapa kasihannya orang yang menutup pintunya dari kebaikan. Setelah kematiannya pintunya juga akan tetap tertutup.
*Disarikan dari buku Bermasyarakat Menurut Alquran - Ayatullah Dastghaib Shirazi
Comentários