"Barang siapa yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan." (QS. al-Baqarah: 245)
Ayat di atas merupakan salah satu perintah langsung dari Allah ﷻ kepada hamba-Nya untuk menafkahkan hartanya di jalan Allah Swt, dan Dia yang Maha Pemurah berjanji akan melipatgandakan berkali-kali lipat dari apa yang dikeluarkan, karena Allah Maha Kaya sebagai pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. Mengenai ini Allah Swt berfirman: "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)
Baca juga: Sedekah Memanjangkan Usia.
Sedekah selain akan dilipatgandakan oleh Allah Swt juga menjadi sarana menghapuskan dosa-dosa. Allah ﷻ berfirman: "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan Jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Baqarah: 271)
Begitu tingginya kemuliaan bersedekah sampai Rasulullah memerintahkan umatnya untuk tidak melewati walau sehari pun tanpa bersedekah. Lantas bagaimana dengan orang yang tidak memiliki harta benda?.
Dikisahkan suatu ketika Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan para sahabatnya untuk tidak melewatkan sehari saja berlalu tanpa sedekah, sahabat yang tidak memiliki kelebihan harta bertanya: “Bagi orang seperti kami bagaimana bisa bersedekah, wahai Rasulullah?”
Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan: “Sesungguhnya pintu kebajikan itu banyak. Mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil dengan khidmat dan khusyuk, merupakan sedekah. Mengajak orang kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar merupakan sedekah. Menyingkirkan batu dari jalan untuk memudahkan orang lewat, merupakan sedekah. Menuntun orang buta menyeberang jalan, merupakan sedekah. Memberi petunjuk kepada orang yang bertanya kepadamu, merupakan sedekah. Membantu orang-orang yang lemah dengan kekuatan dua betismu dan dua lenganmu, adalah sedekah. Bahkan senyumanmu ketika berhadapan dengan saudaramu, juga merupakan sedekah.”
Baca juga: Hikmah Infak dan Sedekah.
Dari hadis di atas memberikan pemahaman kepada kita umatnya bahwa sedekah memiliki makna yang sangat luas. Setiap orang dapat melakukannya. Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi yang hanya orang-orang mampu dan kaya bisa melakukannya. Ucapan yang menyejukkan hati atau senyum simpatik kepada orang lain juga merupakan sedekah. Tidak dipersoalkan sedekah itu banyak atau sedikit, berupa materi atau bukan, tapi yang penting ialah hasrat dan niat suci untuk mengukir jasa baik sepanjang hidup. Sedekah berfungsi merekat hubungan antar manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan.
Namun, bukan berarti karena luasnya makna sedekah membuat kita jadi merasa cukup dengan sedekah non-materi. Bagi yang berlebih rezekinya tetap ia tidak dapat lepas dari kewajiban untuk memberikan hartanya di jalan Allah Swt.
Mari sisihkan sedikit dari apa yang kita miliki untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Salurkan melalui Yayasan Dana Mustadhafin.
Rekening Infak dan Sedekah:
BCA 375 302 4111
BNI 799 8383 032
CIMB Niaga Syariah 86 000 280 71 00
a.n Yayasan Dana Mustadhafin
Dana Mustadhafin
Peduli dan Terpercaya
Comments