Baru saja awal tahun 2022 dimulai, boleh jadi banyak manusia sudah menghitung langkah-langkah hidupnya, apa yang selama ini ditempuhnya dan kemudian merencanakan hal-hal yang hendak dicapai berikutnya. Manusia boleh berencana tapi toh Allah-lah yang menentukan hasilnya. Boleh jadi manusia ingin sehat selamanya tapi ternyata tubuh manusia pun terbatas sejalan dengan berlabuhnya waktu.
Kematian adalah kiamat kecil bagi orang yang mengalaminya, dan merupakan bencana bagi para keluarga yang mereka tinggalkan. Kemudian apakah kematian juga menjadi ibrah bagi orang-orang yang masih hidup? Sudah pasti, kematian itu sendiri sebenarnya sedang menegur dan menasihati kita yang masih hidup saat ini. Kematian merupakan hakikat yang terang dan pasti dialami semua yang bernyawa, maka sangat tepat kalimat “Setiap jiwa akan merasakan kematian.”
Baca juga: Program Ambulance Layanan Antar Jenazah
Rasulullah saw bersabda: “Kematian adalah sebaik-baik penasihat.” Maka dengarkanlah nasihat dari kematian! Kadang bagi sebagian orang, kematian menjadi fenomena yang seakan-akan hanya terjadi pada orang lain, atau hanya kerap menjemput orang lain, bukan selain dirinya. Padahal tidak lama kematian itu akan hinggap di ubun-ubun setiap orang. Sebuah riwayat mengungkapkan: “Aku heran terhadap orang melihat kematian tetapi dia tidak takut kematian.”
Mungkin maksud dari “keheranan” itu adalah disesalkan orang yang menyaksikan kematian orang lain, tetapi tidak menjadi sebuah ibrah bagi dirinya sendiri. Sehingga tak tersentuh hatinya kalau dia pasti akan menyusul, meninggalkan semua apa yang dicintainya di dunia ini. Mungkin banyak yang tak terggugah kalau kematian itu pasti datangnya dan pasti mereka rasakan, dan kemudian menghadapi perkara-perkara yang mengejutkan sesudah itu. Yaa Allah Yaa Rabb, ampunilah kami yang kadang selalu lalai dari kebenaran yang nyata ini.
Di awal tahun ini, atau tepatnya pada hari selasa, 4 Januari 2022, layanan antar jenazah perdana pun telah dilaksanakan Dana Mustadhafin, mengantar Almarhum Bapak Uce Syahrusad yang berusia 55 tahun. Beliau sempat merasakan sakit Jatung dan akhirnya harus pergi untuk selamanya. Layanan Ambulans bergerak dari Rumah Sakit Fatmawati lalu menuju TPU. Tanah kusir. Semoga Almarhum diampuni segala dosa dan kuburnya dipenuhi cahaya yang terang serta mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, amin.
Dana Mustadhafin
Comments