Salah satu doa dan wirid setelah salat yang sangat berharga adalah Tasbih Fathimah Zahra. Amalan yang khusus diberikan Rasulullah ﷺ kepada putrinya untuk diamalkan pada setiap habis salat merupakan amalan yang sangat luar biasa, bahkan disabdakan oleh Rasulullah sebagai hadiah yang timbangannya lebih berharga dari seluruh di dunia dan isinya. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib menceritakan kisah tentang tasbih tersebut sebagai berikut.
Sayyidah Fathimah adalah putri kinasih Rasulullah ﷺ, suatu hari tangannya menjadi memar dan terluka karena banyaknya menggiling gandum, lehernya terluka karena banyaknya menggendong kendi air dan pakaiannya berdebu karena terlalu banyak menyapu debu di dalam rumahnya dan berbau asap karena terlalu sering meniup api di tungku perapian. Lalu Sayyidah Fathimah Zahra pun pergi menemui ayahnya, namun saat melihat Rasulullah ﷺ sedang sibuk dengan urusannya, beliau malu mengutarakan isi hatinya dan kembali ke rumah.
Keesokan harinya, Rasulullah ﷺ mendatangi rumah Fathimah menanyakan apa gerangan yang menyebabkannya menemui ayahnya, tetapi Fathimah tidak mengatakan apa pun karena malu. Lalu Imam Ali menjawab: “Ya Rasulullah! Aku akan mengatakannya kepadamu. Karena begitu seringnya menggiling gandum, tangannya telah terluka, lehernya juga demikian karena terlalu seringya menggendong kendi air, pakaiannya pun menghitam dan berbau asap karena terlalu sering menyapu dan meniup tungku perapian. Sekarang, ketika aku mendengar Anda datang dengan serombongan sahaya, saya meminta Fathimah supaya Anda memberikan seorang sahaya perempuan kepadanya yang bisa membantu meringankan pekerjaannya.”
Namun Rasulullah tak mengabulkan hajat mereka, sebaliknya Rasulullah memberikan hadiah yang lebih baik dari seluruh perhiasan dunia kepada putrinya dengan bersabda: “Aku akan memberikan sesuatu yang lebih berharga dari apa yang engkau minta. Setiap engkau hendak pergi tidur, maka bacalah 34 kali Allahu akbar, 33 kali Alhamdulillah dan 33 kali Subhanallah. Hal ini bagimu akan lebih berharga dari seorang pembantu.”
Betapa hadiah yang sangat menggembirakan hati Sayyidah Fathimah, ini merupakan sebuah medali kebanggaan yang diberikan langsung oleh Allah Swt melalui ayahnya Rasulullah ﷺ. Ahlulbait as memberikan perhatian yang besar terhadap tasbih ini dan menganggapnya sebagai nutrisi ruhani dan tarbiyah bagi anak-anak mereka.
Imam Ja’far Shadiq as berkata: “Kami mengajarkan tasbih ini kepada anak-anak kami untuk dibaca seusai salat dan pada saat hendak tidur”
Tasbih ini menegaskan akan ketidaksia-siaan segala perbuatan Allah dan juga memperlihatkan adanya sebuah hikmah, yang berdasarkan hal tersebut Allah swt menciptakan dunia dan memberikan kehidupan bagi manusia. Fathimah Zahra as memberikan perhatian yang banyak terhadap tasbih ini, oleh karena itulah beliau mengambil tanah dari atas kuburan pamannya yang syahid, Hamzah bin Abdul Muththalib, menjadikannya sebagai lumpur, kemudian membentuknya sebagai butiran-butiran tasbih.
Dana Mustadhafin
Comments