Dikisahkan suatu hari Nabi Muhammad ﷺ sedang berkumpul bersama para sahabatnya, kemudian beliau bertanya kepada mereka: “Siapa di antara kalian yang berpuasa sepanjang waktu?”
Salman al-Farisi menjawab: “Saya, wahai Rasulullah.”
Nabi bertanya lagi kepada mereka: “Siapa di antara kalian yang mendirikan salat sepanjang malam?”
Kembali Salman al-Farisi menawabnya: “Saya, wahai Rasulullah.”
Nabi pun kembali berkata kepada para sahabat: “Siapa di antara kalian yang membaca seluruh teks Alquran setiap hari?”
Baca juga: Puasa Solusi Bagi Kedermawanan
Namun kembali hanya Salman al-Farisi yang menjawab untuk ketiga kalinya: “Saya, wahai Rasulullah.”
Salah seorang sahabat protes dan berkata: “Wahai utusan Allah! Salman adalah seorang Persia yang ingin menyombongkan dirinya dan menunjukkan keunggulannya dari kami, para kaum Qurays. Engkau bertanya kepada kami mengenai siapa di antara kami yang berpuasa sepanjang waktu dan dia berkata bahwa dialah yang melakukannya sementara dia makan sepanjang waktu? Dan Anda bertanya kepada kami mengenai siapa di antara kami yang melaksanakan salat sepanjang malam dan dia berkata lagi bahwa dia yang melaksanakannya, padahal dia tidur hampir setiap malam. Kemudian Anda bertanya kepada kami tentang siapa di antara kami yang membaca seluruh teks Alquran setiap hari dan dia untuk yang ketiga kalinya berkata bahwa dialah yang melakukannya, padahal sepanjang waktu dia hanya diam.”
Nabi Saw memarahi sahabat itu dan berkata: “Tutup mulutmu! Begitu jauhnya sikap kalian daripada Lukman yang bijak! Tanyai dia dan dia akan menjelaskan kepada kalian.”
Sesudah mendengar itu, para sahabat berpaling kepada Salman dan bertanya kepadanya: “Wahai bapak Abdullah! Anda telah mengklaim bahwa Anda berpuasa sepanjang waktu, benarkah?”
Baca juga: Puasa Para Nabi
Salman menjawabnya dengan membenarkannya lalu sahabat itu berkata: “Tetapi saya telah melihat Anda makan sepanjang waktu!”
Salman berkata: “Itu bukan seperti yang engkau katakan. Saya berpuasa tiga hari dalam setiap bulan dan Allah Swt Yang Mahaagung berfirman, ‘Barang siapa yang melakukan satu amal kebaikan akan dibalas dengan sepuluh lipat.’ (QS. al-An'am: 16). Saya menggabungkan bulan Sya'ban dan Ramahan dalam keadaan berpuasa sehingga saya diperhitungkan berpuasa sepanjang waktu.”
Sahabat itu kemudian bertanya: “Tetapi Anda mengklaim telah menghabiskan seluruh malam Anda dengan mendirikan salat, benarkah?”
Salman membenarkan lantas sahabat itu berkata kepadanya: “Bagaimana bisa begitu sedangkan sepanjang malam Anda berada di tempat tidur?”
Salman berkata: “Itu tidak seperti yang engkau katakan. Saya telah mendengar Rasulullah yang tercinta bersabda, ‘Barang siapa tetap dalam kondisi berwudhu selama tidurnya akan diperhitungkan seperti dia telah mendirikan shalat sepanjang waktu dan saya tetap dalam keadaan berwudhu.”
Sahabat itu masih bertanya kepadanya: “Bukankah Anda telah mengklaim telah membaca teks Alquran setiap hari?”
Salman kembali membenarkan klaimnya, tetapi sahabat itu lantas berkata kepadanya: “Namun, Anda hampir sepanjang hari diam saja?”
Salman berkata kepadanya: “Itu tidak seperti yang engkau katakan karena saya mendengar Rasulullah yang tercinta bersabda kepada Ali, ‘Wahai ayah al-Hasan. Perbandingan engkau dalam agamaku adalah seperti surah al-lkhlas. Barang siapa membacanya satu kali akan diperhitungkan seperti telah membaca sepertiga isi Alquran, dan barang siapa membacanya dua kali akan diperhitungkan seperti telah membaca dua pertiga isi Alquran, sementara yang membacanya tiga kali akan diperhitungkan seperti telah membaca seluruh isi Alquran…. Dan saya sendiri membaca surah al-lkhlas tiga kali setiap hari.”
Dana Mustadhafin
Comments