Qarun adalah ‘Crazy Rich’ dari kalangan bani Israil yang hidup pada masa kenabian Musa as. Allah Swt memberi Qarun kekayaan yang sangat luar biasa. Tetapi Qarun tidak bersyukur kepada Allah atas kekayaan yang luar biasa itu maupun membantu orang-orang miskin. Ia adalah orang yang sombong dengan banyaknya harta kekayaan yang dimilikinya.
Qarun tertipu dengan emas dan peraknya. Ia terbiasa memperlakukan orang kebanyakan dengan keangkuhan. Orang-orang beriman menasihati Qarun untuk menghentikan kesombongannya dan tidak tertipu dengan harta kekayaannya. Mereka berkata padanya: “Jangan lupakan hari akhir. Jangan lupakan kehidupan yang akan datang. Berbuatlah untuk kehidupanmu yang akan datang. Keluarkanlah emas dan perakmu untuk orang-orang miskin. Bersyukurlah pada Allah karena apa yang telah Dia berikan padamu. Berbuatlah kebaikan pada sesama sebagaimana Allah berbuat kebaikan untukmu. Jangan berbuat kerusakan di negeri ini.”
Tetapi Qarun menjawab dengan sombong: “Aku telah mengumpulkan kekayaanku ini dengan tanganku sendiri. Aku tahu bagaimana cara mendapatkan uang. Aku telah mengumpulkan kekayaanku dengan pengetahuanku!”
Sebagian orang yang menyukai Qarun mereka mematuhinya dan ingkar pada ajaran Nabi Musa as. Mereka berharap Qarun akan memberi mereka uang. Pada suatu hari Qarun mengenakan pakaian dengan perhiasan emas dan keluar dengan bangga dihadapan orang-orang.
Beberapa orang miskin berkata: “Betapa bahagianya Qarun. Betapa beruntungnya ia. Jika saja kami memperoleh apa yang telah diperoleh Qarun! Sungguh ia memperoleh keberuntungan yang luar biasa.”
Tetapi, kaum beriman berkata pada orang-orang miskin itu: “Sesungguhnya pahala Allah lebih baik, bagi siapa saja yang beriman kepada Allah dan melakukan kebaikan.”
Nabi Musa as datang dan menasihati Qarun: “Jangan berbuat kerusakan di negeri ini. Janganlah tertipu dengan harta dan kekayaanmu.”
Tetapi Qarun bersikap sombong dan ingin membalas dendam pada Nabi Musa. Oleh sebab itu, ia bersekongkol menentang Musa as. Terkadang ia menuduh Nabi Musa berbohong. Ia mengumpulkan bani Israil dan menyebarkan desas-desus palsu di antara mereka yang melawan Musa as.
Akhirnya Nabi Musa as memohon kepada Allah untuk menghukum Qarun seberat-beratnya, maka Allah menjadi murka pada Qarun, yang sombong itu. Sebuah kejadian yang mengerikan terjadi; tanah di bawah istana Qarun bergetar. Melihat istananya bergetar, maka ia pun ketakutan. Ia hendak melarIkan diri, tetapi bumi menelannya. Pada saat itu, Qarun, istananya, dan harta kekayaannya hilang ditelan bumi. Sehingga Qarun menjadi pelajaran bagi setiap orang harta kekayaan tidak akan dapat menolong pemiliknya dari murka Allah jika menentangnya.
*Disadur dari buku Kisah-kisah Terbaik Alquran – Kamal As-Sayyid
Comments