top of page

Keutamaan Sifat Malu



Rasulullah ﷺ bersabda,"Sesungguhnya setiap agama memiliki karakter (tersendiri). Dan karakter Islam adalah rasa malu.”


Malu adalah sifat yang terpuji dan merupakan akhlak yang mulia, sifat malu merupakan benteng dari melakukan perbuatan-perbuatan buruk, jika rasa malu telah hilang pada seseorang maka berbagai keburukan akan ia lakukan, seperti mencuri, berjudi, durhaka, dan durhaka kepada kedua orang tua. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Sayidina Ali ra: “Sifat malu menghalangi seseorang dari perbuatan yang buruk.”


Sifat malu ada dua macam; Pertama, malu yang menjadi karakter dan tabiat bawaan, dia tidak diusahakan. Ini merupakan salah satu akhlak mulia yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba-Nya. Malu Jenis ini akan menghalangi seorang dari melakukan perbuatan buruk dan akhlak yang rendah, serta mendorongnya untuk melakukan perbuatan yang mulia.



Kedua, malu yang diperoleh dari mengenal Allah dan mengenal keagungan-Nya, kedekatan-Nya dengan para hamba-Nya dan karena keyakinan mereka tentang Maha Tahu-nya Allah, mengetahui pandangan khianat dan sesuatu yang terpendam dalam dada manusia. Malu jenis ini bagian dari buah iman yang dimiliki seorang hamba, bahkan termasuk derajat ihsan yang paling tinggi.


Malu adalah suatu perangai yang menghasilkan sikap terpuji dan pengaruh yang baik dan merupakan sifat para nabi, dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak ada yang tersisa dari pelajaran-pelajaran para nabi -salam sejahtera atas mereka- kecuali perkataan manusia, ‘Jika kamu tidak malu, maka lakukanlah sesukamu.’”


Malu memiliki kedudukan yang sangat agung dalam syariat Islam. Jika seseorang tidak lagi memiliki rasa malu maka berbagai kerusakan akan terjadi dimuka bumi ini, dia tidak malu lagi untuk berbuat sesukanya dan zalim, Karena rasa malu adalah sebab yang menuntun manusia pada kebaikan. Sebagaimana dikatakan oleh Sayidina Ali berkata: “Malu adalah sebab yang menuntun pada setiap kebaikan.”


Sungguh sifat malu benar-benar merupakan tameng bagi seseorang dari perbuatan buruk, maka pupuklah rasa malu tersebut agar hati selalu terjaga dan tidak terjerumus kedalam perbuatan yang mendatangkan murka Allah ﷻ.


Dana Mustadhafin


Comments


bottom of page