Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya, namun adalah tahapan menuju kampung abadi, atau keadaan sesungguhnya jiwa manusia itu, maka sangat tepat ketika kalimat "Innalillahi wainnailahi rajiun" menjadi kalimat yang menyadarkan akan hakikat diri manusia.
Kematian pasti datang, tak ada yang bisa menolaknya meskipun begitu banyak urusan atau apapun jabatan manusia, kematian tidak memandang atau mengistimewakan siapa pun, kematian adalah hukum alam yang pasti, dan dengan akal sehat, manusia bisa menyikapi misteri kematian ini dengan bijaksana, tentu saja dengan berbagai bekal di dunia yang berkaitan dengan perintah-perintah Allah SWT.
Karena itulah Imam Ali Bin Abi Thalib berwasiat yang berkenaan dengan kematian ini “Aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa mengingat kematian dan mengurangi kelatahan darinya. Bagaimana mungkin kalian melupakan sesuatu yang tidak akan pernah melupakan kalian, dan bagaimana mungkin kalian mengharapkan sesuatu yang tidak akan pernah memberi kesempatan kepada kalian?”
Dana Mustadhafin dengan layanan ambulance gratis berkhidmat sebagai fardhu kifayah atas kematian kaum muslimin, dan pada selasa malam, layanan antar jenazah almarhum Bapak Rasikun Usia 39 tahun, yang sebelumnya tinggal di Jalan Guntur No. 24 A, Pasar Manggis, Jakarta selatan, jenazah beliau diantar menuju kampung halamannya di desa Gedung Wringin, Kecamatan Sempor, Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Tim Dana Mustadhafin sigap mengurus dan mengantar jenazah almarhum Bapak Rasikun.
Baca juga: Antar Jenazah Gratis Sampai ke Tegal
"Masya Allah tabarakallah, respon cepat, amanah, sangat dimudahkan sekali, dan sangat membantu untuk keluarga almarhum. Semoga Allah membalas berkali-kali lipat, dimudahkan segala urusan Dana Mustadafin beserta para pengurus dan donatur, bihaqqi Muhammad wa alii Muhammad.." Begitulah testimoni yang disampaikan pihak keluarga almarhum.
Dana Mustadhafin
Commentaires