Sebagai seorang muslim, hendaknya kita bergaya hidup sederhana, bersahaja. Yang tidak terlalu hemat sehingga mengarah kepada kikir, dan tidak juga berlebihan (boros) dalam segala urusan. Bersahaja merupakan sebuah perbuatan terpuji yang pasti akan membuahkan hasil yang baik.
Allah Swt telah memerintahkan Rasulullah ﷺ agar selalu hidup sederhana; tidak terlalu hemat, tidak pula berlebihan. Dia berfirman: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS. al-Isra: 29)
Dalam ayat lain difirmankan: “Dan mereka bertanya padamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, ‘Yang lebih dari keperluan.’” (QS. al-Baqarah: 219)
Baca juga: Merawat Iman dengan Menjadi Dermawan
Maksudnya, di tengah-tengah dan sederhana atau tidak terlalu hemat, tidak pula berlebihan.
Dan hendaknya kita selalu melihat orang yang berada di bawah kita, niscaya dengannya akan tumbuh rasa bersyukur kepada Allah Swt. Janganlah pula kita selalu melihat orang yang berada di atas kita, karena itu akan mengganggu dan menyebabkan kufur nikmat. Allah Swt berfirman: “Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu.” (QS. al-Taubah: 85)
Dalam ayat lain Allah Swt berfirman: “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu pada apa yang telah kami berikan pada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia.” (QS. Thaha: 131)
Sudair meriwayatkan bahwa Sayidina Ali bin Abi Thalib berkata: “Barang siapa rela terhadap dunia, yakni dengan sesuatu yang dapat mencukupinya, maka sekalipun sedikit ia akan merasa cukup dan puas. Barang siapa tidak rela dengan dunia yang dapat mencukupinya sekalipun banyak, ia tak akan merasa puas.”
Sayidina Jafar Shadiq juga berkata: “Barang siapa rela dan puas dengan rezeki yang diberikan Allah Swt, ia adalah orang terkaya.”
Dan mendermakan sebagian harta yang kita miliki adalah sebaik-baik perbuatan yang dihasilkan dari hidup bersahaja. Bukankah sedekah itu baik dan dicintai Allah Swt? Rasulullah ﷺ bersabda: “Sedekah dapat mencegah seseorang dari su'ul khatimah (mati dengan akhir yang buruk).”
Baca juga: Luasnya Makna Sedekah
Abdullah bin Sanan meriwayatkan bahwa Sayidina Jafar Shadiq berkata: “Obati penyakit kalian dengan sedekah, dan cegahlah musibah kalian dengan doa. Mintalah rezeki dari Allah Swt dengan bersedekah karena ia dapat melepaskan 700 jenggot setan. Tak ada sesuatu yang lebih berat bagi setan untuk diganggu melebihi sedekah yang dilakukan orang mukmin. la langsung sampai ke tangan Allah Swt sebelum sampai di tangan hamba-Nya.”
Muhammad bin Umar bin Yazid berkata pada Abu al-Hasan al-Ridha: “Kedua putraku telah meninggal dan tinggal putraku yang kecil.”
Abu al-Hasan al-Ridha berkata: “Keluarkanlah sedekah untuknya dan perintahkan agar ia bersedekah dengan tangannya walaupun dengan sesuatu yang sedikit dan tak berharga. Sesungguhnya segala sesuatu yang diberikan karena Allah dengan niat yang ikhlas sekalipun sedikit dan tak berarti, akan jadi besar di sisi Allah Swt.”
Sayidina Jafar Shadiq berkata: “Bersedekahlah kalian lebih awal, dan gemarilah itu. Bila seorang mukmin mengeluarkan sedekah karena Allah Swt, maka pada hari itu juga Allah Swt akan menjaga dan mencegahnya dari berbagai kejahatan, baik yang datang dari langit maupun dari bumi.”
Dana Mustadhafin
コメント