Dari perspektif ajaran Islam, setiap dosa meninggalkan noda hitam dan efek distorsi dalam hati manusia yang pada gilirannya memperlemah sikap seseorang terhadap perbuatan baik dan saleh. Ujung-ujungnya, menyelewengkannya kepada dosa-dosa dan perbuatan-perbuatan keji lain. Di sisi lain, ibadah, doa, dan mengingat Allah, mengembangkan kesadaran keagamaan diri manusia, memperkuat sikapnya terhadap perbuatan-perbuatan bajik dan memperlemah kecondongannya kepada dosa. Ini artinya ibadah dan mengingat Allah akan menghapuskan akibat buruk dosa dan menggantikannya dengan kerinduan kepada kebajikan dan kesalehan.
Berikut kami kutipkan riwayat dan hadis dari kitab Mizanul Hikmah hal-hal yang dapat menghapuskan dosa.
Salat
Sayidina Ali ra mengatakan: “Sesungguhnya salat menggugurkan dosa-dosa seperti gugurnya daun-daun pepohonan, dan membebaskan kalian dari belenggu (dosa) yang mengitari leher kalian.”
Nabi Muhammad ﷺ mengibaratkannya dengan sebuah sungai yang terletak di pintu rumah seseorang. Di dalamnya, orang bisa mandi lima kali sehari semalam. Maka adakah noda yang masih melekat padanya setelah melakukan lima kali mandi tersebut?
Haji dan umrah
Rasulullah ﷺ bersabda: “Umrah ke umrah adalah penghapus di antara keduanya, dan haji yang diterima itu pahalanya adalah surga. Dan di antara dosa-dosa itu terdapat dosa-dosa yang tidak dapat diampuni kecuali di Arafah.”
Salawat
Sayidina Ali Ridha berkata: “Barang siapa yang tidak mampu melakukan apa yang dapat menghapus dosa-dosanya, maka hendaklah dia memperbanyak salawat kepada Muhammad ﷺ dan keluarganya, karena sesungguhnya itu meruntuhkan dosa-dosa seruntuh-runtuhnya.”
Sedekah
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.”
Hukuman di dunia
Rasulullah ﷺ bersabda: “Musibah itu senantiasa menimpa seorang mukminin dan mukminah pada tubuh, harta, dan anak-anaknya hingga dia menjumpai Allah dalam keadaan tiada satu dosa pun pada dirinya."
Sayidina Jafar Shadiq berkata: “Jika Allah menghendaki kebaikan terhadap seorang hamba, maka Dia akan menyegerakan hukuman (terhadap)nya di dunia. Dan jika Dia menghendaki keburukan terhadap seorang hamba, maka Dia akan menahan dosa-dosanya hingga Dia melaksanakan hukuman (terhadap)nya di Hari Kiamat.”
Sakit dan Kesedihan
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sakit itu menghapus dosa.”
“Apa saja yang menimpa seorang mukmin berupa penderitaan, sakit menahun, dan kesedihan, bahkan kesusahan yang menyusahkannya, maka hal itu menjadi penghapus bagi dosa-dosanya.”
Sayidina Ali berkata: “Jika Allah memberi cobaan kepada seorang hamba, maka Dia menggugurkan dosa-dosanya seukuran penyakitnya.”
Sayidina Jafar Shadiq berkata: “Sesungguhnya kesusahan itu benar-benar menghilangkan dosa-dosa seorang muslim.”
Budi Pekerti yang Baik
Rasulullah ﷺ bersabda: “Empat perkara yang barang siapa ada padanya, sementara dari kepala hingga telapak kakinya dipenuhi dengan dosa, niscaya Allah akan menggantinya dengan pahala, yaitu kejujuran, malu, budi pekerti yang baik, dan bersyukur (atas segala nikmat Allah).”
Sayidina Jafar Shadiq berkata: “Sesungguhnya budi pekerti yang baik itu akan meleburkan dosa, sebagaimana (sinar) matahari melelehkan es; dan sesungguhnya budi pekerti yang buruk itu benar-benar merusak amal, sebagaimana cuka merusak madu.”
Menolong Orang yang Teraniaya
Sayidina Ali berkata: “Di antara penghapus dosa-dosa besar itu adalah menolong orang yang teraniaya dan menghilangkan kesusahan (orang lain).”
Banyak Sujud
Sayidina Jafar Shadiq berkata: “Seseorang pernah datang kepada Rasulullah ﷺ, lalu berkata ‘Wahai Rasulullah, telah banyak dosaku dan lemah (sedikit) amalku.’ Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya, ‘Perbanyaklah sujud, karena sesungguhnya ia menggugurkan dosa-dosa, sebagaimana angin menggugurkan dedaunan pohon.’”
Kematian
Rasulullah ﷺ bersabda: “Kematian itu adalah penghapus dosa-dosa orang-orang mukmin.”
Dana Mustadhafin
コメント