Allah Swt memerintahkan hamba-Nya untuk berbagi dan membantu orang-orang yang kurang beruntung, seperti fakir miskin dan anak yatim. Pada masa kehidupannya Rasulullah telah memberikan teladan yang sangat baik untuk umatnya menyayangi dan menyantuni mereka.
Dalam sabdanya Rasul menyampaikan: “Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.”
Baca juga: Hikmah Infak dan Sedekah
Seringkali kita sebagai muslim memandang saudara kita yang kurang beruntung dengan sebelah mata, padahal mereka adalah tangan Allah di muka bumi, padahal sesuai sabda Rasulullah nantinya di surga kebanyakan penghuninya adalah para fakir miskin. Rasulullah bersabda: “Aku menjenguk ke surga, aku dapati kebanyakan penghuninya orang-orang fakir miskin….”
Kenapa lebih banyak orang miskin yang berada di surga? Karena sedikit pertanggungjawabannya atas harta yang telah Allah titipkan di dunia sehingga hisabnya ringan, sedang orang kaya harus mempertanggungjawabkan semua titipan yang telah Allah Swt beri. Maka agar kita tidak termasuk dalam orang yang lalai atas harta yang dititipkan oleh-Nya mari kita berbagi dengan sesama. Karena sungguh berat timbangan orang yang menginfaKkan hartanya di jalan Allah Swt.
Rasul ﷺ bersabda: “Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang salat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka.”
Dan zakat dan sedekah yang diberikan kepada fakir miskin pada hakikatnya Allah Swt lah yang mengambilnya. Imam Jafar Shadiq berkata: “Sedekah yang jatuh ke tangan orang miskin pada hakikatnya jatuh ke tangan Allah.”
Baca juga: Ganjaran Untuk yang Berbuat Kebaikan
Karena penarik sedekah adalah Allah, maka kita harus memberikannya dengan senang hati dan memberikan barang yang terbaik. Allah Swt berfirman: Tidaklah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakatnya, dan bahwa Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. at-Taubah: 104)
Disyariatkannya kewajiban zakat sejatinya adalah untuk menguji ketaatan kita kepada Allah dengan mengasihi hamba-hamba-Nya di dunia ini. Karena Rasulullah ﷺ menarik zakat pada waktu itu adalah karena perintah Allah Swt, maka pada hakikatnya penarik zakat adalah Allah Swt. Seperti juga ayat baiat, Sesungguhnya orang yang berbaiat kepadamu (Muhammad) pada hakikatnya mereka berbaiat kepada Allah. (QS. al-Fath: 10)
Dana Mustadhafin
Komentar