Jakarta, Divisi Pendidikan Dana Mustadhafin bekerja sama dengan Bidang Pendidikan Pimnas Muslimah ABI mengadakan Training of Trainer (ToT) untuk guru madrasah diniyah, Minggu 6, Februari 2022. ToT diikuti oleh para guru madrasah diniyah (madin) dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru madin dan sosialisasi kurikulum madrasah diniyah yang di susun oleh Muslimah ABI. Dalam kegiatan ini, peserta yang mendaftar mencapai 108 orang dari 42 lembaga madrasah diniyah. (Peserta yang mengikuti secara live zoom 95 guru dari 42 lembaga dan 23 daerah)
Ibu Dra. Endang Rahayu, M.Ud selaku Ketua Pimpinan Nasional (Pimnas) Muslimah Ahlulbait dalam sambutannya menyampaikan, “Saatnya kita memikirkan anak-anak dalam hal pendidikan.” Sejak tahun 2018, Muslimah ABI mulai menyusun kurikulum madrasah diniyah Ahlulbait. Tujuannya untuk memudahkan guru madin untuk mengajarkan Ahlulbait kepada anak-anak. Kurikulum tersebut terdiri dari 5 mata pelajaran, yaitu Alquran, Aqidah, Fiqih, Akhlak dan Sejarah untuk usia pra level sampai level VI (usia 4-13 tahun). Pada tahun 2021, kurikulum ini mengalami revisi penyempurnaan redaksi.
Dan pada tahun 2022, Dana Mustadhafin bersama Muslimah ABI menggelar ToT untuk para guru atau calon guru madrasah diniyah. Setelah ToT, diharapkan ada tindak lanjut yang di antaranya diseminasi kurikulum kepada guru-guru madrasah diniyah lainnya, forum grup diskusi atau training di daerah-daerah.
Ustaz Husein Shahab selaku Ketua Yayasan Dana Mustadhafin mengungkapkan,pendidikan adalah pondasi yang sangat penting dalam rangka membangun sebuah generasi ke depan. Tanpa pendidikan yang baik, maka sulit kita harapkan masa depan mereka yang cemerlang dan membanggakan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Muslimah ABI yang telah berjuang dan berhasil menyusun panduan untuk masa yang akan datang,” katanya.
Yayasan Dana Mustadhafin memiliki visi dan misi memfasilitasi serta ikut memberikan kontribusi untuk pendidikan Indonesia. Training ini, meskipun hanya satu hari, harapannya memberikan dampak positif bagi peningkatan kapasitas para guru/ ustaz/ ustazah.
Yang tidak kalah penting juga adalah akhlak guru. Akhlak menempati prioritas nomor satu dari pada yang lainnya. Oleh karena itu, peran akhlak memiliki porsi yang sangat besar. Dengan demikian, dalam ToT ini, pesan akhlak harus kental di samping metodologi mengajar. Pesan akhlak bahkan porsinya lebih besar dari pada subjek-subjek yang akan diberikan kepada anak-anak kita.
Yang sangat penting untuk kita pikirkan ke depan adalah bagaimana bisa menyusun satu modul sehingga guru-guru dan anak-anak bisa mengamalkan nilai-nilai dalam pelajaran akhlak dari lima mata pelajaran yang tadi disebutkan. Mudah-mudahan training ini bisa sukses, dan bisa berhasil diterapkan serta menjadi contoh bagi generasi lain. Dalam training ini, ada empat topik pemaparan yang diberikan antara lain metode pengajaran, silabus dan kurikulum akhlak, akidah dan fiqih.
Pelaksanaan training dilaksanakan mulai pukul 09.00 sampai pukul 15.15 WIB. “Alhamdulillah para peserta guru mayoritas konsisten mengikuti kegiatan training ini hingga selesai,” kata Koordinator Divisi Pendidikan Dana Mustadhafin.
Comments