Secara keagamaan, ilmu pengetahuan, dan eksperimen telah terbukti bahwa perbuatan manusia yang baik atau yang buruk pasti mendatangkan dampak, baik di dunia maupun akhirat. Perbuatan yang dilakukan manusia bagaikan benih yang di tanam di lahan dunia. Jika yang ditanam adalah benih bunga, maka yang akan tumbuh adalah bunga. Dan jika yang ditanam adalah ilalang, maka yang tumbuh pun adalah ilalang.
Dengan kata lain, setiap amal perbuatan menimbulkan reaksi dan pengaruh. Balasan atas amal perbuatan bisa diraih di dunia ataupun di akhirat; dengan catatan bahwa balasan di dunia akan lebih minim dibandingkan dengan balasan di akhirat. Perlu diingat, siksa dan pahala atas suatu perbuatan akan diperoleh manusia dalam bentuknya yang berbeda-beda. Berbagai macam penderitaan terkadang dialami manusia di dunia ini. Namun, adakalanya penderitaan terjadi sebagai akibat perbuatan manusia itu sendiri dan kadangkala muncul sebagai sebuah ujian baginya untuk melambungkan nilai kesempurnaan spiritual dirinya. Ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 155)
Baca juga: Kisah Hikmah: Tangis Taubat Sang Pendosa
Menurut Ustaz Muhsin Qiraati yang mengutip dari berbagai riwayat, di antara dampak perbuatan dosa adalah gugurnya amal baik. Maksudnya, apabila orang yang melakukan dosa juga melakukan perbuatan baik, maka ia tidak akan mendapatkan pahala atas perbuatan baiknya itu. Dalam Alquran, pembahasan tentang terhapusnya amal kebaikan disebutkan sebanyak 16 kali. Dari ayat ayat tersebut bisa kita simpulkan bahwa kekafiran, kemusyrikan, pendustaan ayat-ayat Allah, pengingkaran Hari Kebangkitan, murtad (keluar dari Islam), dan penentangan terhadap para nabi merupakan tindakan yang menggugurkan amal kebajikan.
Dosa-dosa besar akan menghapus amal kebajikan. Sebagaimana kesombongan dan penentangan Iblis terhadap perintah Allah menyebabkan terhapusnya seluruh amal ibadah yang telah dilakukannya selama 6.000 tahun. Harus diperhatikan bahwa orang yang melakukan dosa-dosa tidak bisa mencampurkan kejahatan dengan kebajikan. Sebab, dampak dari dosa dapat menghapuskan pahala kebajikan yang dilakukannya.
Dalam berbagai riwayat perbuatan dosa juga akan mendatangkan bermacam dampak dan pengaruh yang buruk. Dalam pembahasan ini kami hanya ingin menyebutkan beberapa dampak buruk dosa, di antaranya:
Baca juga: Perbuatan Dosa yang Mendatangkan Dosa Lain
Kerasnya Hati Sayidina Ali bin Abi Thalib berkata: “Air mata tidak akan menjadi kering, kecuali dikarenakan kerasnya hati. Sementara kerasnya hati diakibatkan oleh banyaknya dosa-dosa yang dilakukan.”
Menghapus Nikmat Sayidina Ja'far ash-Shadiq berkata: “Sesungguhnya Allah telah menentukan keputusan yang pasti bahwa Dia akan memberikan nikmat kepada hamba-hamba Nya dengan sebuah kenikmatan. Akan tetapi, jika hamba itu melakukan dosa, maka Allah akan mencabut kenik matan darinya.”
Tidak Terkabulnya Doa SayidinaMuhammad al-Baqir as berkata: “Ketika seorang hamba memohon suatu hajat kepada Allah, maka ia berharap agar doanya cepat dikabulkan. Kemudian, jika hamba itu melakukan dosa, maka Allah berfirman kepada malaikat-Nya, ‘janganlah engkau penuhi kebutuhannya dan jadikanlah ia tidak mendapatkan apa yang diharapkannya, karena ia membuat-Ku murka dan layak mendapatkan kesengsaraan.’”
Mengingkari Kebenaran Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Sesungguhnya perbuatan maksiat menyeret pelakunya kepada kesesatan, sehingga ia menolak kepemimpinan washi Rasulullah dan menolak kenabian Nabi Allah. Dan ia akan senantiasa bersikap demikian sehingga akhirnya menolak keesaan Allah dan mengingkari agama Allah.”
Memutus Rezeki SayidinaMuhammad al-Baqir berkata: “Sesungguhnya orang yang melakukan dosa, maka Allah akan menjauhkan rezeki darinya.”
Dijauhkan dari Salat Tahajud Sayidina Ja'far ash-Shadiq berkata: “Sesungguhnya orang yang melakukan perbuatan dosa, maka ia akan dijauhkan dari salat Malam.”
Tak Selamat dari Bencana Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata: “Orang yang melakukan dosa tidak akan selamat dari bencana-bencana yang terjadi siang malam dan kejadian-kejadian mendadak.”
Dana Mustadhafin
Comments