Kebodohan merupakan salah satu perkara yang amat dibenci oleh Allah Swt, rusaknya segala urusan adalah karena disebabkan oleh kebodohan ini. Maka benar apabila dikatakan bahwa seandainya orang bodoh itu diam niscaya perselihan di dunia ini berkurang.
Rasulullah ﷺ, keluarga, dan sahabatnya banyak sekali menyinggung perihal buruknya kebodohan. Rasulullah ﷺ dalam sabdanya menerangkan tentang karakteristik orang bodoh:
“Karakteristik orang bodoh itu adalah menzalimi orang yang bergaul dengannya, menganiaya orang yang di bawahnya, dan bersikap sombong kepada orang yang berada di atasnya. Dia berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu.”
Lebih lanjut Sayidina Ali bin Abi Thalib ra sebagai pintu gerbang kota ilmu nabi menerangkan perihal orang bodoh. Beliau ra berkata:
“Sesungguhnya orang bodoh itu menganggap dirinya, berkenaan dengan apa yang tidak diketahuinya dalam hal pengetahuan merasa sebagai orang alim, dan dia merasa puas dengan pendapatnya sendiri. Dia senantiasa menjauh dari ulama dan terbiasa mencela mereka. Dia menyalahkan siapa saja yang bertentangan dengannya. Dia menyesatkan siapa saja atas perkara yang tidak diketahuinya. Apabila sampai kepadanya perkara-perkara yang tidak diketahuinya, maka dia bersegera mengingkari dan mendustakannya. Dengan kebodohannya, dia berkata, 'Aku tidak mengetahui tentang ini. Menurutku, itu tidak ada. Aku tak mengira bahwasannya itu akan terjadi. Bagaimana mungkin hal itu akan terjadi?' Hal itu disebabkan oleh keyakinan pada pendapatnya sendiri dan sedikitnya pengetahuan akan kebodohannya. Karena itu, dia tak henti-hentinya menganggap bermanfaat apa yang tidak jelas dalam pikirannya di antara perkara-perkara yang tidak diketahui lantaran kebodohannya. Dia selalu mengingkari kebenaran...”
Sayidina Jafar Shadiq ra berkata: “Di antara perangai orang bodoh itu adalah menjawab sebelum mendengar, menyanggah sebelum memahami, dan menetapkan hukum (agama) berdasarkan apa yang tidak diketahuinya.”
Dapat diringkas ke dalam beberapa poin bahwa orang bodoh dalam pandangan Islam adalah:
Menzalimi orang yang bergaul dengannya
Menganiaya orang yang di bawahnya, dan bersikap sombong kepada orang yang berada di atasnya.
Berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
Menganggap dirinya orang alim padahal sangat sedikit ilmunya
Merasa puas dengan pendapatnya sendiri
Senantiasa menjauh dari ulama dan terbiasa mencela mereka
Menyalahkan siapa saja yang bertentangan dengannya.
Menyesatkan siapa saja atas perkara yang tidak diketahuinya.
Apabila sampai kepadanya perkara-perkara yang tidak diketahuinya, maka dia bersegera mengingkari dan mendustakannya.
Teguh dengan pendapatnya yang berasal dari prasangka bodohnya
Menganggap bermanfaat apa yang tidak jelas dalam pikirannya
Mengingkari kebenaran
Menjawab sebelum mendengar dan menyanggah sebelum memahami
Menetapkan hukum agama berdasarkan apa yang tidak diketahuinya
Baca juga: Tujuh Senjata Umat Nabi Muhammad
Betapa buruknya kebodohan itu hingga ia disebut sebagai pangkal dari segala keburukan. Berikut di antara buruknya kebodohan, masih dari mutiara hikmahnya Sayidina Ali ra:
Puncak kebodohan itu adalah kebanggaan seseorang akan kebodohannya.
Kebodohan adalah penyakit yang paling berat (berbahaya).
Kebodohan adalah pangkal dari segala keburukan.
Perbuatan orang bodoh itu adalah bencana, sementara ilmunya adalah kesesatan.
Dan ketika sudah mencapai puncaknya, seseorang akan bangga dengan kebodohan yang dimilikinya.
Dana Mustadhafin
Comments