Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang berjalan menjumpai kerabatnya dengan diri dan hartanya untuk menyambungkan tali persaudaraan maka Allah Azza Wajalla akan memberinya pahala seratus orang yang mati syahid. Dan untuk setiap langkahnya dia memperoleh empat puluh ribu kebaikan, dihapus darinya empat puluh ribu keburukan, dan baginya diangkat empat puluh ribu derajat. Dan dia seperti orang yang beribadah kepada Allah selama seratus tahun dengan penuh kesabaran.
Siapa yang memenuhi satu kebutuhan dunia orang yang buta, dan berjalan dalam usaha memenuhi kebutuhannya itu sehingga dapat memenuhinya maka Allah akan memberinya kebebasan dari sifat munafik dan kebebasan dari api neraka, dan akan menunaikan tujuh puluh kebutuhan dunianya. Dan dia tetap berada dalam rahmat Allah Azza Wajalla hingga pulang ke rumahnya.
Siapa yang sakit sehari semalam dan dia tidak mengeluh kepada orang-orang yang menjenguknya maka Allah akan membangkitkannya pada Hari Kiamat bersama Ibrahim al-Khalil a.s. hingga dia dapat melewati jembatan shirath secepat kilat.
Siapa yang berusaha memenuhi kebutuhan orang yang sakit, baik dia dapat memenuhi maupun tidak dapat memenuhinya maka dia keluar dari dosa-dosanya seperti hari saat seorang anak dilahirkan ibunya.”
Seorang laki-laki dari kalangan Anshar bertanya: “Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, bagaimana jika yang sakit itu keluarganya, apakah dia akan mendapat pahala yang sangat besar jika dia berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya yang sakit?”
Rasulullah saw menjawab: “Ya. Ingatlah, siapa yang melapangkan bagi orang Mukmin satu kesulitan dunia maka Allah lapangkan baginya tujuh puluh dua kesulitan dunia dan tujuh puluh dua kesulitan akhirat, dan yang paling ringan darinya adalah ampunan Allah Swt.”
Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang berbuat baik kepada saudaranya lalu mengungkit-ungkitnya maka Allah hapus amalnya, Allah tetapkan dosanya dan usahanya tidak dihargai. Surga di haramkan bagi orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikan, orang yang kikir dan orang yang suka mengadu domba.
Ingatlah, siapa yang bersedekah dengan satu sedekah maka untuk setiap dirhamnya dia mendapat kesenangan dunia sebesar gunung Uhud. Siapa yang mengantarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan maka baginya pahala seperti orang yang bersedekah dengan tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala orang yang bersedekah.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Syaikh ash-Shaduq dalam kitab al-Faqih, dari Hamzah bin Muhammad al-Alawi ra, dari Abu Abdillah Abdul Aziz bin Muhammad al-Abhari, dari Abu Abdillah Muhammad bin Zakaria al-Jauhari al-Ghulabi al-Bashri, dari Syu'ab bin Waqid, dari Husain bin Zaid, dari Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq a.s., dari ayahnya, dari ayah-ayahnya, dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s.
*Madinah Balaghah
Comments