Bersedekah merupakan amal perbuatan yang sangat agung mulia, terlebih di bulan Ramadan yang agung ini. Rasulullah saw bersabda: “Sedekah paling utama adalah di bulan Ramadan.” (Kanz al-Ummal, hadis ke-16249)
Bersedekah adalah merupakan jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Begitu banyaknya keutamaan bersedekah hingga dapat menjadi salah satu penyebab dilindunginya seseorang dari azab kubur dan akan mendapat naungan Allah pada hari Kiamat.
Baca juga Abu Mustafa: MENCARI MODAL AKHIRAT
Namun, ada kaidah-kaidah khusus agar sedekah yang kita keluarkan dapat menjadi amal saleh dan diterima Allah Swt. Di antara adab-adab bersedekah adalah sebagai berikut:
Ikhlas Karena Allah
Seseorang wajib mengikhlaskan niat karena Allah semata di dalam bersedekah dan mencari keridaan-Nya serta kedekatan di sisi-Nya. Jika keikhlasan tidak ada, maka sedekah akan batal dan dapat menggugurkan pahalanya. Sebagian orang bersedekah dengan tujuan riya untuk menyombongkan diri agar ia dikenal dengan sedekahnya. Bahkan ia berusaha menonjolkan hal itu. Orang-orang seperti ini akan di siksa ada hari Kiamat dengan siksa yang sangat berat.
Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah ia bersih [tidak bertanah]. (QS. al-Baqarah: 264)
Rasulullah saw bersabda: “Bersedekahlah kalian tanpa menyombongkan diri, karena sesungguhnya menyombongkan diri itu menghilangkan pahala.” (Tanbih al-Khawathir, 2/120)
Berasal dari Hasil yang Baik
Bersedekah harus dari harta yang halal dan baik karena itu merupakan sebab diterimanya sedekah tersebut dan yang akan menghasilkan pahala, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah Al-Baqarah ayat 267:
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Baca juga Orang yang Patut Menerima Sedekah
Tidak Menunda-nunda Sedekah
Jika kita telah diberi kesempatan untuk bersedekah hendaknya tidak perlu menunda-nunda untuk memberikan harta yang kita miliki, segera berikan kepada siapa yang membutuhkan agar dapat dengan segera mengurangi beban kehidupannya. Dan agar tidak merusak pahala kebaikan kita pun dilarang untuk mengungkit-ungkit pemberian yang telah kita berikan sebelumnya.
Imam Ali a.s. berkata: “Menunda-nunda dan mengungkit-ungkit pemberian itu merusak kebaikan.” (Ghurar al-Hikam, hadis ke-1595)
Comments