top of page

7 Sedekah yang Paling Utama


Pertama, sedekah tersembunyi, karena amalan ini adalah yang paling dekat dengan keikhlasan dibanding dengan cara terang-terangan. Allah Swt berfirman: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. al-Baqarah: 271)


Kedua, sedekahnya orang sehat dan kuat lebih utama dari wasiat harta orang yang telah meninggal dunia atau sedekahnya orang sakit, ringkasnya sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad ﷺ: “Seutama-utamanya sedekah adalah engkau bersedekah di saat engkau dalam keadaan sehat…. Dan janganlah menunda-nundanya hingga ruhmu telah mencapai kerongkongan, barulah engkau berwasiat, ‘Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.’



Ketiga, pengorbanan sedekah seorang yang dalam keadaan kekurangan dan butuh. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah pengorbanan orang yang kekurangan, dan mulailah dari orang yang berada di bawah tanggunganmu.


Ketika sedang berkumpul dengan para sahabatnya Rasul ﷺ bersabda: “Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham.


Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa?


Beliau bersabda: “Seseorang (hanya) mempunyai dua dirham, lalu dia sedekahkan salah satunya. Sedang salah seorang lainnya mempunyai harta banyak, kemudian dia mengambiil seratus ribu dirham darinya lalu menyedekahkannya.


Keempat, nafkah untuk anak-anaknya, sebagaimana dalam sabda beliau: “Apabila seorang memberi nafkah kepada keluarganya demi untuk mencari pahalanya (dari Allah), maka menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari Muslim)


Beliau juga bersabda: “Empat dinar jika satu dinar yang engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar yang engkau berikan untuk memerdekan seorang budak, satu dinar yang engkau berikan di jalan Allah, dan satu dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu, maka satu dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu paling besar pahalanya.


Kelima, sedekah kepada sanak famili terdekat. Nabi Muhammad ﷺ bersabda : “Sedekah yang diberikan kepada orang miskin mendapat satu pahala, sedangkan sedekah yang diberikan kepada sanak famili mendapat dua pahala; pahala sedekah dan pahala silaturahmi.



Lebih khusus lagi sanak famili yang berstatus yatim dan saudara yang memusuhi. Ini berdasarkan firman Allah Swt: “Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.” (QS. Al-Balad: 11-16)


Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Seutama-utamanya sedekah adalah (yang diberikan) kepada sanak famili yang memusuhi.


Keenam, yang dibelanjakan dalam jihad di jalan Allah: “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah: 41)


Ketujuh, sedekah jariyah, yaitu amalan yang masih menetap pasca meninggalnya seorang hamba, dan terus mengalir pahala baginya. Ini berdasar sabda beliau ﷺ: “Apabila seorang manusia meninggal dunia terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara, (yaitu) sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang senantiasa mendoakannya.


Dana Mustadhafin


Comments


bottom of page